Secara morfologis berbentuk pipih lateral dibandingkan dengan kutu manusia (Anoplura) yang berbentuk pipih, tetapi rata atau horizontal dengan permukaan. Serangga pinjal memiliki ciri morfologis yang sangat khas, yakni berbentuk pipih horizontal, tidak bersayap, tanpa mata majemuk, memiliki dua oseli, antena pendek tetapi kuat, alat-alat mulut dimodifikasi dalam bentuk menusuk dan mengisap, bersifat ektoparasit pada hewan-hewan berdarah panas.
Pinjal jantan biasanya lebih kecil dari yang betina. Kedua jenis kelamin yg dewasa menghisap darah. Pinjal mempunyai kitin yang tebal. Kepala lekuk tempat antenna yang bersegmen disimpan. Tiga segmen thoraks dikenal sebgai pronotum, mesonotum dan meranotum. Segmen yang terakhir tersebut berkembang, baik untuk menunjang kaki belakang yang mendorong pinjal tersebut meloncat. Di atas alat mulut di bagian eksternal pada beberapa jenis pinjal terdapat sebaris duri kuat berbentuk sisir dan duri-duri, yaitu ktenedium genal, duri-duri tersebut untuk membedakan jenis pinjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar