Selasa, 17 Mei 2011

Siklus Hidup Pinjal


Tahap Telur
Pinjal betina meletakkan telurnya diantara bulu-bulu inang/hewan tempat hidupnya. Pinjal betina bertelur 20-28 buah/hari. Berukuran 0,4-0,5 mm, berbentuk oval, berwarna putih, saat akan menetas berwarna kuning kecoklatan. Karena telur tersebut kering, maka akan jatuh dari inangnya saat inang melakukan aktivitas, seperti sarang, lantai, karpet, rumput, dan lain-lain. Telur-telur ini menetas dalam waktu 2-12 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban habitat telur. Suhu dan kelembapan yang menguntungkan ialah suhu antara 18⁰-27⁰C dan kelembapan sekitar 75-80%.
Tahap Larva
Telur-telur pinjal menjadi larva-larva kecil setelah 9-12 hari, berwarna muda dan seperti cacing. Larva-larva ini terdapat dilantai, retak-retak pada dinding, permadani, sarang tikus, kandang ayam, kandang anjing, sarang burung, dan sebagainya. Larva-larva hidup dari segala macam parasit kecil dan sisa-sisa organic, yaitu dari kotoran pinjal atau darah kering, kulit-kulit mati. Larva-larva mengalami 2x tukar kulit selama 1 minggu sampai beberapa bulan.
Tahap Pupa
Larva berubah menjadi pupa yang dibungkus dengan kokon yang dikotori oleh pasir dan sisa-sisa kotoran lain. Stadium pupa berlangsung selama 1 minggu sampai 6 bulan, Tergantung dari kondisi cuaca. Pupa tahap yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak aktif sampai satu tahun.
Tahap Dewasa
Dari pupa akhimya pinjal dewasa. Pinjal dewasa keluar dari kepompongnya waktu mereka merasa hangat, getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya, dalam waktu 24 jam pinjal ini sudah bisa mulai menggigit dan mengisap darah.. Setelah mereka loncat ke host, kutu dewasa akan kawin dan memulai siklus baru. Daur hidup pinjal secara normal berkisar 2-3 minggu, jika suhu dan kelembapannya tidak mendukung daur hidup pinjal akan membutuhkan waktu lebih lama dan seluruh tahap dapat mencapai 1 tahun atau lebih.

Perilaku dan Kebiasaan Pinjal

  1. Jika memungkinkan pinjal akan makan beberapa kali selama sehari.
  2. Jumlah pinjal yang banyak bisa dikenali dengan bercak pada pakaian dan alas bantal akibat buangan sisa pencernaan darah yang dihisap pinjal tersebut.
  3. Pinjal dewasa juga mampu bertahan hidup beberapa bulan tanpa makanan.
  4. Pinjal juga dapat melompat jauh untuk mencari mangsa yang lain, pinjal dpt melompat sejauh 30 cm.
  5. Pinjal biasanya hidup di hewan mamalia berbulu umumnya pada anjing, kucing, tikus, kelinci, dan ayam.
  6. Kebiasaan pinjal menghisap darah pejamu sebagai makanan.
  7. Sebagian besar masa hidup pinjal dewasa berada disela-sela rambut/bulu binatang, dikasur dan ada juga di pakaian manusia.

morfologi


Secara morfologis berbentuk pipih lateral dibandingkan dengan kutu manusia (Anoplura) yang berbentuk pipih, tetapi rata atau horizontal dengan permukaan. Serangga pinjal memiliki ciri morfologis yang sangat khas, yakni berbentuk pipih horizontal, tidak bersayap, tanpa mata majemuk, memiliki dua oseli, antena pendek tetapi kuat, alat-alat mulut dimodifikasi dalam bentuk menusuk dan mengisap, bersifat ektoparasit pada hewan-hewan berdarah panas.
Pinjal jantan biasanya lebih kecil dari yang betina. Kedua jenis kelamin yg dewasa menghisap darah. Pinjal mempunyai kitin yang tebal. Kepala lekuk tempat antenna yang bersegmen disimpan. Tiga segmen thoraks dikenal sebgai pronotum, mesonotum dan meranotum. Segmen yang terakhir tersebut berkembang, baik untuk menunjang kaki belakang yang mendorong pinjal tersebut meloncat. Di atas alat mulut di bagian eksternal pada beberapa jenis pinjal terdapat sebaris duri  kuat berbentuk sisir dan duri-duri, yaitu ktenedium genal, duri-duri tersebut untuk membedakan jenis pinjal.